Friday, 11 January 2013

Unreleated Diversification "Teh Botol Sosro"


Hai..Hai yoepoers
Gg sadar ternyata dah lama banget Q fakum dari dunia perblogan (?)
Huft, lagi banyak tugas kuliah dan gag sempat jadi stalker oppa.oppa tercinta.. #hwaahempasmateri kelaut

Nah..nah berhubung banyaknya hasil tugas ku yang nganggur di meja makan (?), Q tebar-tebar aja deh syapa tau yaah ada yang butuh gituuuu..
Tapi ya maap.maap aja yaa klo terdapat kesalahan, karna kesalahan milik saya dan kesempurnaan hanyalah milik dorce (?) #plaaaak

Yuuk
Chekidowth >>>

 Q dapat tugas yang bener-bener bikin mumet kepala nih yoepoers, tau-tau aja si dosen datang-datang bawa artikel, dan nyuruh ank-ank sekelas kasih pendapat " Menurut Kalian Bener gg sih Langkah yang di ambil keluarga Sosro dengan melakukan Unreleated Diversification ? Setuju gg Kalian ?" ya elaah #tepok jidat apaan tuuh, boro-boro tau dia bisnis apaan lagi, minum Teh Botol Sosronya aja jarang (?)
Akhirnya dengan berlapang dada jadilah tugas ku yang diterima dengan muka kusut oleh dosen Q.. -,-

“Sosro” Melakukan Unreleated Diversification
 
A.   Sejarah Awal Sosro
Bapak Sosrodjojo merupakan pendiri PT. Sinar Sosro, perusahaan yang bergerak dibidang teh.  PT Sinar Sosro merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah, dengan produk yang dijual adalah teh kering merek Teh Cap Botol. Bapak Sosrodjojo disebut juga sebagai generasi ke-1, kemudian setelah bisnis semakin berkembang usaha ini  diteruskan oleh beberapa putranya yang disebut sebagai generasi ke-2, yaitu :
1.      Bapak Soemarsono Sosrodjojo
2.      Bapak Soegiharto Sosrodjojo
3.      Bapak Soetjipto Sosrodjojo
4.      Bapak Surdjanto Sosrodjojo
Pada generasi ke-2 inilah inovasi teh siap minum mulai berkembang dengan pendistribusian secara nasional dan berkantor di kawasan Cakung – Bekasi. Pada era 90-an, bisnis keluarga SOSRO telah memasuki generasi ke-3 dengan adanya pengembangan dari segi cita rasa, target segmen, benefit dan kemasan. Cakupan distribusinya juga telah merambah ke kawasan internasional dan tetap menempati kantor diwilayah Cakung. Seiring berkembangnya bisnis keluarga Sosro ini, diproduksilah berbagai macam variasi produk, seperti teh celup, teh bubuk, dan teh siap saji dalam kemasan botol, tetra ataupun kaleng. Salah satu perusahaan yang memproduksi teh siap saji dalam kemasan botol, tetra, maupun kaleng adalah PT. Sinar Sosro. 
B.   Perkembangan Bisnis Sosro
Setelah sukses sebagai pebisnis minuman dengan produk Teh Botolnya yang merajai pasar, PT.Sinar Sosro pun telah melakukan inovasi baru dengan mengeluarkan Fruit Tea ( teh dengan rasa buah), TEBS (teh bersoda), Joy Tea, Prim-a (air mineral) dan produk jus ( Happy Juice dan Country Choice).
 
Keluarga Sosro juga mulai merambah ke berbagai sektor bisnis melalui anak usahanya yang merupakan perusahaan terkemuka di Indonesia seperti PT. Sinar Sosro (minuman), PT. Gunung Slamat (teh seduh dan celup), PT. Rekso Nasional Food (McDonalds), PT. Adhi Putra Mulia (properti), PT. Asia Pasifik Properti (APP), PT Sinar Jatimulia Gemilang (packaging), PT Puri Tirta Kencana (kebugaran dan kecantikan)  dan PT. Agropangan Putra Mandiri (APM) yang bernaung dibawah perusahaan induk (holding company) yakni PT Anggada Putra Rekso Mulia atau Grup Rekso (GR) yang berkantor Pusat di Kelapa Gading - Jakarta Utara
 
Bisnis keluarga Sosro ini meliputi, bisnis properti, kecantikan, perkebunan hingga yang terbaru adalah bisnis resto dengan mengakuisisi McDonald Indonesia (McD). Sedangkan Rekso International khusus menangani bidang pemasaran dan penjualan internasional seluruh produk Rekso.
 
C.    Pendapat Mengenai Unreleated Diversification Sosro
Menurut saya, hal yang dilakukan keluarga Sosro dalam merambah bisnis diluar Teh Botol Sosro ataupun minuman adalah hal yang benar dan saya sangat setuju, sebab Sinar Sosro sendiri sudah memiliki banyak versi produk minuman yang sukses dipasaran. Merambah ke bisnis lain ini pun dapat menjadi strategi untuk lebih memasarkan Teh Botol Sosro, contohnya saja PT. Rekso Nasional Food yang mengakuisisi McD Indonesia dan menjadikan Teh Botol Sosro sebagai minuman wajibnya. 
Dan  bisnis perkebunan yang dikelola oleh keluarga Sosro menjadi nilai tambah dalam proses pembuatan Teh Botol Sosro dimana bahan bakunya diambil dari perkebunan teh sendiri sehingga mempraktiskan supply chain. Bahan baku teh untuk produk-produk PT. Sinar Sosro disuplai oleh PT. Gunung Slamat, sedangkan bahan baku teh tersebut dikelola oleh PT. Agropangan Putra Mandiri selaku anak perusahaan. Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:
ü  Perkebunan Teh Gunung Rosa di Cianjur
ü  Perkebunan Teh Gunung Manik di Cianjur
ü  Perkebunan Teh Gunung Cempaka di Cianjur
ü  Perkebunan Teh Gunung Satria di Garut
ü  Perkebunan Teh Daerah Neglasari di Garut
ü  Perkebunan Teh Daerah Cukul di Pangalengan
ü  Perkebunan Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya
Keluarga Sosro ini sangat kuat pada bisnis minuman dan agribisnis. Karna di bisnis minuman, keluarga ini sudah tergolong lengkap, antara lain bisnis minuman ready to drink dan air mineral. Namun dibidang lain seperti properti atau bisnis kebugaran, menurut saya grup besar Sosro ini harus bisa menciptakan pilar bisnisnya seperti apa. Ketika orang berbicara tentang Grup Rekso, maka karakternya seperti apa dan bagian mana yang membedakannya dari grup lain. Kalau melihat dari segi bisnis minumannya, Sosro sudah punya keunggulan sebagai spesialis di bidang teh, dengan adanya slogan “Sosro Ahlinya Teh” dan jargon “Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro”. Seharusnya Grup Rekso dapat menciptakan seperti apa karakternya ke depan. Apakah ready drink product. Karena jika bicara konglomerasi, harus bicara kekuatannya ada di mana.
Tapi terlepas dari itu, Grup Rekso merupakan perusahaan yang bagus dengan penguasaan pasar yang inovatif. Contohnya saja PT. Asia Pasifik Properti yang menginvestasikan dana US$150 juta untuk membangun sebuah kawasan resor baru di Bali yang diberi nama Jumeirah Bali dengan menggandeng Jumeirah Grup. Kerjasama ini menambah jaringan bisnis penginapan perusahaan.
  
D.   Analisa SWOT
Ø  Strength ( Kekuatan )
Kekuatan yang dimiliki Grup Rekso berupa pengalaman perusahaan yang sudah bergerak selama 70 tahun. Lamanya berkecimpung di berbagai bidang usaha menjadikan kekayaan aset keuangan merupakan kekuatan tersendiri. Dan didukung oleh reputasi usaha yang baik.
Ø  Weakness ( Kelemahan )
Grup perusahaan besar biasanya memiliki potensi defisit keuangan atau rasio utang cukup tinggi yang bisa terjadi dalam rentang waktu tertentu atau berupa siklus. Sedangkan dari sisi begitu banyaknya bidang usaha, alias semakin besar organisasi, maka semakin besar potensi kurang harmonis koordinasi atau komunikasi.
Ø  Opportunity ( Peluang )
Dengan dipercayanya produk-produk yang dihasilkan, baik dari McD Indonesia, Jasa yang baik dari bisnis kecantikan dan suksesnya usaha properti dan Hotel di Jakarta, maka besar peluang bagi Grup Rekso untuk melebarkan lagi usahanya dibidang yang lain.
Ø  Threat ( Ancaman )
Persaingan usaha pada masa kini tidak hanya antara satu perusahaan dengan lainnya tetapi mengarah ke persaingan antar grup perusahaan (holding). Contoh banyaknya usaha resort di Bali yang dapat mengancam resort yang rencananya akan dibangun di Jimbaran Selatan.


Berbagai Sumber

No comments:

Post a Comment

Copyright© All Rights Reserved ayhoepo.blogspot.com